Pertimbangan Stereokimia dalam
Merancang Sintesis
(Stereochemical
Considering in Planning Synthesis)
Stereokimia adalah
susunan ruang dari atom dan gugus fungsi dalam molekul umumnya, molekul organik
dalam obyek tiga dimensi yang merupakan hasil hibridisasi dan ikatan secara
geometri dari atom dalam molekul. Artinya bagaimana atom-atom dalam sebuah
molekul diatur dalam ruang satu terhadap ruang yang lainnya. Stereokimia
berkaitan dengan bagaimana penataan atom-atom dalam sebuah molekul dalam ruang
tiga dimensi. Retrosintesis adalah proses pembelahan molekul target
sintesis menuju ke material start yang tersedia melalui serangkaian pemutusan
ikatan (diskoneksi) dan perubahan gugus fungsi atau interkonversi gugus
fungsional (IGF). Analisis retrosintetis adalah teknik pemecahan
masalah dalam merencanakan sintesis organik. Analisis retrosintesis hanya
akan berhasil jika di arahkan ke suatu tujuan tertentu. Tujuan dasarnya adalah
untuk menghasilkan prekursor yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan
starting material. Namun, tujuan ini bisa digunakan sebagai dasar pedoman hanya
ketika starting material yang mungkin, bisa diidentifikasi dari struktur
target. Secara umum, starting material tidak akan diperoleh dengan mudah jika
senyawa targetnya sangat kompleks ( dan oleh karena itulah digunakan
retrosintesis analisi ). Analisis retrosintesis ini diarahkan untuk
penyederhanaan molekular.
Strategi
Stereokimia
Di sini
fokusnya adalah pada penghapusan stereocenters di bawah stereokontrol. Stereokontrol
dapat dicapai melalui kontrol mekanistik atau kontrol substrat. Rekoneksi yang
memindahkan stereocenter dari rantai (di mana mereka sulit untuk diperkenalkan)
ke dalam cincin (di mana pengenalan biasanya jauh lebih mudah) juga dapat
dianggap stereokimia strategis.
Permasalahan
dalam sintesis pada dasarnya adalah masalah dalam desain dan perencanaan.
Mengingat sintesis hanya menghasilkan 1 senyawa organik tertentu, dimana
senyawa target telah didefinisikan secara tepat, baik sebagai struktur maupun
stereokimia. Maka selalu ada berbagai cara agar tujuan tersebut dapat dicapai
yaitu melalui penggunaan bahan awal yang sama atau yang berbeda.
Metodologi
umum dalam perencanaan sintesis melibatkan dua langkah, yaitu (1) Mempertimbangkan
berbagai cara yang memungkinkan kerangka karbon yang diinginkan dapat dibangun,
baik dari molekul yang lebih kecil atau oleh perubahan pada beberapa kerangka
yang ada. (2) Mempertimbangkan pembentukan gugus fungsi yang diinginkan pada
rangka karbon yang diinginkan juga. Dalam banyak kasus, gugus fungsi yang
diinginkan dapat dihasilkan sebagai konsekuensi dari reaksi dimana kerangka
yang diinginkan itu sendiri dihasilkan.
Bahan
Dasar (Starting Material)
Bahan
awal organik termurah yang tersedia adalah metana, etena, etin, propena,
butena, benzena, dan metilbenzena (toluena). Banyak bahan kimia yang dapat
disiapkan dengan mudah dan hasil yang tinggi dari salah satu hidrokarbon
tersebut. Alasan lainnya karena relatif tidak mahal dan banyak tersedia.
Permasalahan :
1. Bagaimana penggunaan starting
material yang murni secara enansiomer?
2. Bagaimana penggabungan
suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
DAFTAR PUSTAKA
Willis, C.L. 2004. Sintesis
Organik. Penerjemah : Marcellino Rudyanto. Surabaya : Airlangga University
Press.
terimakasih pemaparannya
BalasHapusDalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
terimakasih tiur,
BalasHapusDalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
terimakasih kak tiur,
BalasHapusDalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Terimakasih ka atas pemaparannya,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Terimakasih ka atas pemaparannya,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Menurut saya dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi :
BalasHapus(1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan
(2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Menurut saya jawabannya:
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Menurut yonanda:
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
dengan penggunaan senyawa yg lebih murni tentu akan membantu dalam suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
BalasHapusSintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
terimakasih materinyaa..
BalasHapusmenurut saya dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
BalasHapusAda banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Tolong bantu komentar ya 🙂
Hayy tiung
BalasHapus2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkenalkan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
terima kasih atas materinya, menurut saya penggunaan starting material yang murni secara enansiomer Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
BalasHapusTerimakasih kak tiur,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Terimakasih kak tiur,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Terimakasih tiur atas pemaparannya,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Materi yang menarik Tiur,
BalasHapus1. Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
Terimakasih kak atas infonya
BalasHapusJawabannya:
1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
hai tiur, menurut saya :
BalasHapus2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
BalasHapusHai tiur
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkenalan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
hai tiur, menurut saya
BalasHapusDalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
BalasHapusAda banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
BalasHapusAda banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Hai hai tiur cute
BalasHapusSaya bantu jawab yaaa
1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Dalam sintesis yang sangat stereoselektif, digunakan reagen murni agar mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru, sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yang ada pada starting material.
1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
BalasHapusAda banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Balas
Hai tiung
BalasHapus1.Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
Terimakasihh atas materinya kakk, menurut saya :
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Terimakasih ka atas pemaparannya,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Menurut saya dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi :
BalasHapus(1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan
(2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Terimakasih Kak atas materinya.
BalasHapusJawabannya:
1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
BalasHapusHy kak Tiur, makasih kak materinya. Jawabannya,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
menurut saya
BalasHapus1. Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2.Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
1. Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
BalasHapus2.Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
terimakasih atas penjelasan materinya tiur
BalasHapusmenurut saya
1. Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2.Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
terimakasih atas penjelasan materinya tiur
BalasHapusmenurut saya
1. Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2.Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Terimakasih ka atas pemaparannya,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
BalasHapus2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
BalasHapusAda banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
terimakasih kak tiur,
BalasHapusDalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada
Menurut saya hal ini melibatkan penggunaan rasemat/starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi :
BalasHapus1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan
2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada.
Terimakasih ka atas pemaparannya,
BalasHapus1. Bagaimana penggunaan starting material yang murni secara enansiomer?
Ada banyak sekali material atau substansi yang secara alami diperoleh dari nya, yang tersedia dalam bentuk murni secara ennasiomer. Dimana, suatu sintesis yang sangat stereoselektif harus mampu mengontrol stereokimia dari semua pusat stereogenik baru sehingga memiliki hubungan dengan pusat kiral yg ada pada starting material. Ketika hal ini tdk bisa diperoleh, maka stereoisomer yang didapat harus dipisahkan dan dimurnikan.
2. Bagaimana penggabungan suatu resolusi ke dalam rencana sintesis?
Dalam hal ini melibatkan penggunaan rasemat atau starting material akiral dan kemudian memecahkan suatu intermediet dalam sintesis. Dalam sintesis berdasarkan resolusi, ada 2 kriteria yg harus dipenuhi : (1) harus tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia, dan (2) pusat stereogenik baru harus diperkena;lan dengan konfigurasi relatif yang benar ke pusat yg ada