KIMIA KARBONIL
(Carbonyl Chemistry)
1.
Adisi Organologam
Senyawa organologam adalah senyawa di mana
atom-atom karbon dari gugus organik terikat kepada atom logam. Contoh, suatu
aloksida seperti (C3H7O)4Ti tidaklah dianggap
sebagai suatu senyawa organologam karena gugus organiknya terikat pada Ti
melalui oksigen, sedangkan C6H5Ti(OC3H7)3
karena terdapat satu ikatan langsung antara
karbon C dari gugus fenil dengan logam Ti.HH Istilah
organologam biasanya didefenisikan agak longgar, dan senyawaan dari unsur-unsur
seperti Boron, fosfor, dan silikon semuanya mirip logam. Tetapi untuk senyawa yang mengandung
ikatan antara atom logam dengan oksigen, belerang, nitrogen, ataupun dengan
suatu halogen tidak termasuk sebagai senyawa organologam. Dari bentuk ikatan
pada senyawa organologam, senyawa ini dapat dikatakan sebagai jembatan antara
kimia organik dan anorganik. Sifat senyawa organologam yang umum ialah atom karbon
yang lebih elektronegatif daripada kebanyakan logamnya. Senyawa komplek logam
(biasanya logam-logam transisi) merupakan senyawa yang memiliki satu atau lebih
ikatan logam-karbon. Senyawa organologam terdiri dari atom pusat dan ligan.
Pada
dasarnya Organologam prinsipnya yaitu atom-atom Karbon dari gugus organik
terikat kepada atom logam. Konsep ini yang mendasari Organologam, sehingga
banyak cara untuk menghasilkan ikatan-ikatan logam pada Carbon yang berguna
bagi kedua logam transisi dan non-transisi. Beberapa yang lebih penting adalah
sebagai berikut:
1. Reaksi Logam
langsung ; sintesis yang paling awal oleh ahli kimia Inggris, Frankland dalam tahun 1845 adalah interaksi antara Zn
dan suatu alkil Halida. Adapun yang lebih berguna adalah penemuan ahli kimia
Perancis, Grignard yang dikenal sebagai pereaksi Grignard. Contohnya interaksi
Magnesium dan alkil atau aril Halida dalam eter:
Mg + CH3I
→ CH3MgI
Interaksi langsung alkil atau aril Halida juga terjadi
dengan Li, Na, K, Ca, Zn dan Cd.
2. Penggunaan zat
pengalkilasi. Senyawa ini dimanfaatkan untuk membuat senyawa organologam
lainnya. Kebanyakan Halida nonlogam dan logam atau turunan Halida dapat
dialkilasi dalam eter atau pelarut hidrokarbon, misalnya :
PCl3
+ 3C6H5MgCl → P(C6H5)3
+ 3MgCl2
VOCl3
+ 3(CH3)3SiCH2MgCl → VO(CH2SiMe3)3
+ 3MgCl2
3.
Interaksi
Hidrida Logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna.
4.
Reaksi Oksidatif
adisi. Reaksi yang dikenal sebagai reaksi Oksa dimana Alkil atau Aril Halida
ditambahkan pada senyawa logam transisi Koordinasi tidak jenuh menghasilkan
ikatan logam Karbon. Contohnya:
RhCl(PPh3)3
+ CH3I → RhClI(CH3)(PPh3)2 + PPh3
5.
Reaksi Insersi
yaitu reaksi yang menghasilkan ikatan-ikatan dengan Karbon, sebagai contoh:
SbCl5
+ 2HC CH→Cl3Sb(CH=CHCl)2
Mekanisme penambahan reagen Grignard ke senyawa karbonil
:
Pembentukan alkohol melalui penambahan pereaksi Grignard
ke aldehida dan keton dilakukan dalam dua langkah terpisah
Langkah 1: Penambahan gugus alkil nukleofilik ke karbon karbonil, dibantu oleh interaksi asam Lewis antara MgX + dan oksigen karbonil. Produk dari langkah ini adalah alkoksida halomagnesium.
Langkah 2. Protonasi oksigen alkoksida. Produk dari langkah ini adalah alkohol.
Langkah 1: Penambahan gugus alkil nukleofilik ke karbon karbonil, dibantu oleh interaksi asam Lewis antara MgX + dan oksigen karbonil. Produk dari langkah ini adalah alkoksida halomagnesium.
Langkah 2. Protonasi oksigen alkoksida. Produk dari langkah ini adalah alkohol.
1.
Alkilasi
Reaksi alkilasi enolat
dilakukan menggunakan alkil halida. Alkilasi terjadi bila anion enolat
(nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving
group melalui mekanisme SN2. Reaksi dapat terjadi pada atom oksigen enolat
atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
2.
Reaksi Michael
Ketika nukleofil dalam penambahan konjugasi ke senyawa
karbonil tak jenuh, adalah anion enolat ester, reaksi ini disebut penambahan
Michael.
v Langkah pertama
dari reaksi adisi menghasilkan pembentukan ion enolat lain dengan karbon alfa
ke gugus karbonil dalam senyawa karbonil tak jenuh
v Ion enolat yang
terbentuk dari reaksi adisi kemudian melanjutkan untuk mendeprotonasi molekul
lain dari ester asli. - Ini membentuk produk tambahan netral dan meregenerasi
ester enolat anion.
v jadi, reaksi ini
bersifat katalitik dalam basis: hanya sejumlah kecil basa yang diperlukan
(bandingkan dengan kondensasi Claisen, yang membutuhkan satu ekuivalen dari
basa) - setelah basa asli membentuk beberapa ester enolat anion, reaksi
berlangsung tanpa memerlukan lebih lanjut dari mendasarkan.
4. Carbonyl condensation reactions
Reaksi
kondensasi adalah reaksi antara dua molekul atau lebih yang bergabung menjadi
satu molekul yang lebih besar, dengan melepas satu atau tanpa hilangnya suatu
molekul kecil (seperti air). Kondensasi aldol adalah
sebuah reaksi organik antara ion enolat dengan senyawa karbonil , membentuk
β-hidroksialdehida atau β-hidroksiketon dan diikuti dengan dehidrasi,
menghasilkan sebuah enon terkonjugasi. Kondensasi aldol melibatkan adisi
nukleofilik dari sebuah enolat keton (nukleofil) ke sebuah karbon aldehida
(elektrofil) yang membentuk β-hidroksi keton atau sebuah "aldol"
(aldehida + alkohol).
Jika sebuah molekul memiliki dua
fungsi karbonil, ada kemungkinan bahwa kondensasi aldol intramolekul dapat
terjadi. Dengan apa yang kita ketahui tentang mekanisme kondensasi aldol,
kita harus dapat mendeklarasikan asal-usul produk kondensasi aldol.
- Identifikasi senyawa karbonil yang merupakan senyawa enolat atau enol.
- Identifikasi senyawa karbonil yang diserang oleh enolat atau enol.
- Kemudian apakah ini reaksi yang layak? Seberapa kompleks campuran produk itu?
- Identifikasi senyawa karbonil yang merupakan senyawa enolat atau enol.
- Identifikasi senyawa karbonil yang diserang oleh enolat atau enol.
- Kemudian apakah ini reaksi yang layak? Seberapa kompleks campuran produk itu?
5. Asymmetric synthesis via enolates
Sintesis kiral juga
disebut sintesis asimetris, adalah sintesis yang mempertahankan atau
memperkenalkan kiralitas yang diinginkan. Pada prinsipnya, ada tiga metode yang
berbeda untuk menginduksi asimetri dalam reaksi. Ada dapat berupa satu atau
beberapa pusat stereogenik tertanam dalam merangsang kiralitas substrat dalam
reaksi (kontrol substrat) atau eksternal sumber menyediakan induksi kiral
(kontrol reagen). Dalam kedua kasus yang diperoleh Stereoselektivitas
mencerminkan perbedaan energi antara transisi diastereomerik dasar. Contoh
reaksinya yaitu pada pembantu imida kiral seperti Evans 'N-acyloxazolidinones
(1.43) yang digunakan untuk alkilasi asimetris dan asimetrisaldol kondensasi.
6. Ring-forming
reactions
Pada reaksi pembentukan cincin karbonil dapat direaksikan
dengan gugus siklik ataupun benzena, berikut ini adalah contohnya:
Reaksi benzena dengan mensubstitusi
atom H oleh gugus asil :
- Gugus asil adalah gugus yang diturunkan dari asam benzoat (—COOH) dengan menghilangkan gugus hidroksil-nya (—OH) dan diberi nama akhiran –oil
- Menggunakan katalis AlCl3
- Hasil akhir (produk) berupa benzena dengan gugus keton yang berikatan dengan gugus metil.
Permasalahan :
1. Kenapa pada reaksi alkilasi enolat dilakukan menggunakan alkil halida?
DAFTAR PUSTAKA
Blaser, Hans-Ulrich., A. Indolese., A.
Schnyder. 2000. Applied Homogeneous Catalysis by Organometallic
Complexes, Current Science, vol. 78, No. 11, pp. 1336-1344.
terimakasih materinyaa..
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
reaksi alkilasi enolat dilakukan menggunakan alkil halida
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Hai Tiur , menurut saya
BalasHapus1. Kenapa pada reaksi alkilasi enolat dilakukan menggunakan alkil halida
jawabannya : Karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
terimakasih materinyaa sista.
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Materi yang menarik tiur, menurut saya karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapusterima kasih materinya
BalasHapussaya akan menjawab
Karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
terima kasih atas materinya, menurut saya hal ini karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapusterimakasih atas penjelasan materibya tiurmaterinyaa..
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
1. Karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapusHai tiur
BalasHapusSaya akan menjawab
Alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan karbon dari alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group (halida) melalui mekanisme SN2. Inilah peran alkil halida pada reaksi ini
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Terimakasih tiur,
BalasHapusmenurut saya hal ini karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Terimakasih tiur,
BalasHapusmenurut saya hal ini karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
erima kasih materinya
BalasHapussaya akan menjawab
Karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
terimakasih materinyaa..
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaannya,
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Terimakasih materinya tiur
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Menurut saya : Karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapusMenurut saya jawabannya Karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapusMenurut saya karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapusterimakasih pemaparannya
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Menurut saya
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
Karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapusMenurut saya karena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapusKarena alkilasi dapat terjadi bila anion enolat (nukleofilik) bereaksi dengan alkil halida (elektrofilik) dan memaksa lepasnya leaving group melalui mekanisme SN2. Reaksi terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi secara normal terjadi pada atom karbon.
BalasHapus