Sabtu, 11 November 2017

GUGUS PERGI DAN PENGARUH GUGUS TETANGGA

Di dalam kebanyakan reaksi senyawa organik ada satu atau lebih ikatan kovalen yang putus. Jika suatu ikatan putus dalam mana kedua elektron kovalennya tetap pada satu bagian pecahan maka mekanisme disebut heterosiklik. Meskipun biasanya melibatkan ion sebagai spesies-antara tetapi hal itu tidak bukan keharusan. Hal yang penting adalah elektron tidak pernah tidak berpasangan. Bagi kebanyakan reaksi, adalah tepat sekali untuk menyebut satu reaktan sebagai pereaksi penyerang dan yang lain disebut substrat. Substrat adalah molekul yang menyuplai karbon ke ikatan baru. Jika ikatan karbon-karbon terbentuk maka perlu untuk memilih secara acak molekul mana sebagai substrat dan molekul mana sebagai pereaksi penyerang. Di dalam reaksi heterosiklik, umumnya pereaksi yang membawa pasangan elektron ke substrat atau mengambil elektron dari substrat. Pereaksi yang membawa pasangan elektron disebut nukleofil dan reaksinya disebutnukleofilik. Pereaksi yang mengambil pasangan elektron disebut elektrofil dan reaksinya disebut elektrofilik. Di dalam suatu reaksi di mana substrat terbelah, bagian yang tidak mengandung karbon biasa disebut gugus pergi (leaving group).
1.            Gugus Pergi
Gugus pergi adalah gugus apa saja yang mudah diputus dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Gugus-pergi yang membawa pergi elektron disebut nukleofugal, dan gugus-pergi yang tanpa membawa elektron disebut elektrofugal.

Sifat gugus pergi:
+ Gugus pergi yang baik adalah anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat. Gugus pergi yang baik biasanya adalah basa lemah.
Contoh:
-     Ion halida
Yaitu I-, Cl-, Br-.
-     Turunan asam organic kuat dan terstabilkan oleh resonansi.


                                      Triflate                        tosylate                                 mesilat

gugus pergi yang buruk adalah gugus –OH pada alcohol sehingga tidak bias digantikan oleh Nukleofil sehingga harus diubah menjadi gugus lain seperti:


Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik. Basa lemah adalah yang baik karena basa lemah tidak bisaberbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat. Nilai pKa asam konjugasi dari gugus pergi berbagai senyawakarbonil tercantum pada Tabel berikut. Perhatikan bahwa kelompok asil Kelas I senyawa karbonil melekat pada basa lemah dibanding kelompok asil senyawa karbonil Kelas II. Semakin rendah nilai pKa, berarti semakin asam dan makin lemah basa konjugasinya.
Tabel 1. Nilai pKa asam konjugat dari gugus pergi senyawa karbonil
Kita akan melihat bahwa senyawa mengalami reaksi substitusi karena mereka memiliki gugus asil yang melekat pada gugus yang dapat digantikan oleh nukleofil. Aldehida dan keton memiliki gugus asil yang melekat pada gugus yang tidak dapat digantikan oleh nukleofil, maka senyawa ini tidak mengalami reaksi substitusi, melainkan reaksi adisi nukleofilik.


2.             Gugus Tetangga
Pada reaksi substitusi nukleofilik, partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.


Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal. 
Atom atau gugus yang dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan enam.

Pengaruh Oksigen Sebagai Gugus Tetangga
Contoh pengaruh oksigen ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan 1,2-diol dengan konfigurasi yang tidak berubah.

Serangan awal dilakukan oleh basa pada pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan dengan serangan internal oleh RO- dan menghasilkan epoksida dengan inversi konfigurasi pada C*. Atom karbon ini selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh serangan OH-, dengan inversi konfigurasi yang kedua pada C*. Anion alkoksida yang kedua ini mengabstraksi proton dari pelarut untuk membentuk produk 1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan substrat. 
Contoh lain dari partisipasi oksigen sebagai gugus tetangga ialah pada hidrolisis anion 2-bromopropanoat dengan konsentrasi OH- yang rendah, juga diperoleh hasil dengan konfigurasi yang tidak berubah. Kecepatan reaksi tidak bergantung dari konsentrasi OH-, dan mekanismenya ialah :


Partisipasi Nitrogen Sebagai Gugus Tetangga
Partisipasi nitrogen sebagai gugus tetangga dapat terjadi dalam bentuk aminanya, seperti reaksi substitusi senyawa amina di bawah ini:

Kinetika reaksi diatas merupakan reaksi orde satu. Kecepatan reaksi tergantung hanya pada konsentrasi substrat tapi tidak pada nukleofiliknya. Hal ini mengherankan, dimana substitusi nukleofilik atom karbon primer SN2 kecepatan reaksinya tergantung pada konsentrasi substrat dan nukleofilik. Tetapi dengan adanya partisipasi gugus tetangga mengakibatkan kecepatan reaksinya hanya bergantung kepada konsentrasi substratnya saja.

Permasalahan yang timbul :
1. Mengapa basa lemah merupakan gugus pergi yang baik dan basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk?
2. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? 
3. Mengapa gugus -OH pada alkohol sulit disubstusi?

DAFTAR PUSTAKA


Firdaus. 2013. Modul Pembelajaran Matakuliah Kimia Organik Fisik II. Makassar: Universitas Hasanuddin Press.

35 komentar:

  1. Hello tiur terima kasih atas materinya
    Untuk soal nmr 3 Menurut saya Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH.
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  2. Terimakasih tiur,
    Menurut saya :
    Pertanyaan:
    1. Mengapa basa lemah merupakan gugus pergi yang baik dan basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk? Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? 2: Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    3. Mengapa gugus -OH pada alkohol sulit disubstusi?
    Jawab : Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH

    BalasHapus
  3. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan pertama, Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.

    BalasHapus
  4. Menurut saya, hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah yang akan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat dikarenakan memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  5. Terimakasih atas materinya tiur
    Saya akan menjawab
    1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  6. terimakasih tiur, saya mencoba menjawab pertanyaan no.2 Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? 2: Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  7. Terimakasih atas materinya
    Saya akan menjawab permasalahan yang ada
    Menurut saya
    1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    3. Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  8. Menurut saya untuk jawaban no. 1 Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk. Kemudian untuk jawaban no. 2 Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik hal ini disebabkan Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  9. Terimakasih atas materinya tiur
    2. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    3. Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH
    Terimakasih :)

    BalasHapus
  10. Terimakasih atas penjabarannya :)
    saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda..
    1. Menurut saya basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. Menurut saya gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awalnya
    3. Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH
    terimakasih :)

    BalasHapus
  11. terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat Saya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama dan kedua , 1. Mengapa basa lemah merupakan gugus pergi yang baik dan basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk? Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? 2: Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  12. Hai Tiur, menurut saya :
    1. Basa lemah memiliki kereaktifan relatif yang lebih lemah dari basa kuat sehingga lebih mudah tergantikan dibandingkan suatu basa kuat. basa lemah mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. agar gugus pergi bisa meninggalkan senyawa maka harus menerima elektron, inilah yang dilakukan oleh basa lemah sementara basa kuat akan cenderung mendonorkan elektronnya
    2. gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  13. Terimakasih tiur
    Untuk pertanyaannya

    1. Gugus pergi yang baik yaitu basa lemah. Cirinya : reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Sedangkan basa kuat memiliki sifat sebaliknya.

    2.Gugus tetangga memiliki PEB untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon sehingga dapat mencegah serangan dari nukleofilik, dengan begitu nukleofil hanya bereaksi dengan sisi depan atom karbon dan membentuk produk berkonfirmasi sama dengan substrat.

    Sekian :)

    BalasHapus
  14. 1. basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awalnya
    3. Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH
    terimakasih :)

    BalasHapus
  15. materi yang sangat menarik, menurut saya Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.

    BalasHapus
  16. Terimakasih atas materinya
    Menurut saya pertanyaan nomor
    2.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    3.Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH

    BalasHapus
  17. Terimakasih utk materinyaa.
    Menurut saya.
    1.Basa lemah dikatakan leaving group yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain(nukleofil) Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2: pengaruhnya dimana ketika Gugus tetangga menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    3. Alkohol sulit disubstitusi karna merupakan senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH

    BalasHapus
  18. Materi yg menarik Tiur,
    1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  19. Baiklah saya akan mencoba menjawab untuk pertanyaan :
    1. Mengapa basa lemah merupakan gugus pergi yang baik dan basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk? Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? 2: Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  20. terima kasih tiur atas materinya,menurut saya untuk soal nmr 3 Menurut saya Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH.

    BalasHapus
  21. Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH.

    BalasHapus
  22. terimakasih atas materinya disini pertanyaan kedua gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan dan produknya mengikuti konfigurasi awal

    BalasHapus
  23. terima kasih atas materinya menurut saya Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah digantikan oleh gugus lain. sedangkan basa kuat dikatakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk. Karena semakin lemah kebasaan suatu gugus, maka kemampuan untuk pergi lebih baik.

    BalasHapus
  24. 2. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  25. saya akan menccoba menjawab pertanyaan no.2
    Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal

    BalasHapus
  26. terimakasih atas materi yang telah diberikan, baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda 1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  27. Terimakasih tiur.
    1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk 2: Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awa

    BalasHapus
  28. Terimakasih tiur.
    1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk 2: Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awa

    BalasHapus
  29. Terimakasih atas penjelasannya
    Menurut saya ..
    3. Dikarenakan Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH
    semoga bermanfaat

    BalasHapus

  30. Saya akan coba menjawab pertanyaan nomor 1 dan 3.
    1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.

    3. Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH

    BalasHapus
  31. terima kasih atas meterinya saya akan menjawab
    3 Menurut saya Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH.

    BalasHapus
  32. 1. Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.

    BalasHapus
  33. reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? 2: Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  34. Terima kasih atas materinya
    Menurut saya Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.

    BalasHapus
  35. Terimakasih materinya Kak.
    Menurut saya Pertanyaan:
    1. Mengapa basa lemah merupakan gugus pergi yang baik dan basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk? Basa lemah dikatakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya rendah dan menyebabkan mudah di gantikan oleh gugus lain. Sedangkan basa kuat di katakan gugus pergi yang buruk karena memiliki tingkat kereaktifan yang tinggi dan menyebabkannya sulit untuk terlepas sehingga dikatakan gugus pergi yang buruk.
    2. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik? 2: Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    3. Mengapa gugus -OH pada alkohol sulit disubstusi?
    Jawab : Alkohol adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH

    BalasHapus